[Jelajah Alkitab] Enyahlah Iblis

“Enyahlah iblis” adalah teguran keras  Yesus kepada Petrus, karena Petrus bermaksud agar  Yesus menghindari kesengsaraan yang harus Dia jalani (Mat 16: 22-24). Maksud Petrus ingin menyelamatkan gurunya, Tuhan Yesus. Sedangkan Bapa mengutus AnakNya ke dunia untuk menyelamatkan manusia lewat kematianNya di kayu salib. Seringkali rencana Tuhan berbeda dengan rencana manusia. Yang dipikirkan manusia adalah kenyamanan, ketenaran dan kekuasaan sedang kehendak Tuhan  bagi pengikutnya adalah sangkal diri, pikul salib dan mengikutiNya. 

Petrus sendiri mengakui bahwa Tuhan Yesus, gurunya adalah Mesias, Anak Allah yang hidup(Mat 16:16) saat Yesus bertanya kepada Petrus tentang siapakah Dia menurut Petrus.  Petrus dan murid- murid lain telah mengikuti Yesus selama 3 tahun . Mereka selalu bersama  dalam banyak peristiwa mujizat, dalam pewartaan Yesus. Kebersamaan mereka membuat relasi mereka semakin dekat, saling mengenal satu sama lain. Sehingga pengakuan Petrus didasari oleh “relasi” yang terjalin dengan erat. 

Mesias (Ibrani: Masiah. Yunani: Mesias) artinya yang diurapi. Sebutan Mesias berakar dari pengertian Yahudi mengenai seorang tokoh pada masa depan sebagai wakil Tuhan untuk membawa keselamatan bagi umat Yahudi. Mesias dalam pandangan Yahudi adalah pembebas Bangsa Yahudi dari penjajahan Romawi, mengumpulkan kembali Bangsa Israel, memimpin pada penyembahan Tuhan Allah yang benar, membawa era perdamaian, mendirikan kembali negara Israel. Mesias itu harus seperti Musa dalam kepemimpinannya, secara spiritual dan juga kenegaraannya. Mesias harus menjadi sosok yang lebih besar dari Musa. Sebagai pembebas, lebih besar dari Daud sebagai raja, lebih besar dari Harun sebagai imam, lebih besar dari Elia sebagai nabi, pendeknya Mesias adalah manusia super dibanding semua manusia.

Sedangkan Mesias Kristen:

  • Yesus yang membawa rencana keselamatan Allah kepada pemenuhanNya.
  • Yesus adalah Mesias yang diharapkan oleh Israel dan diwartakan dalam perjanjian lama.
  • Nubuat hadirnya Mesias dari keturunan Daud, digenapi secara unik dalam diri Yesus. Ayah angkatnya Yusuf adalah keturunan Daud melalui Salomo dan karenanya mempunyai hak atas keturunan daud mat1;1-16) ibunya , Maria juga keturunan Daud melalui Nathan, seperti terlihat dalam silsilah .(Luk2:11)
  • Mesias adalah juru selamat yang dijanjikan dalam alkitab. Mesias dinubuatkan menjadi penguasa. Identitas Yesus sebagai Mesias jelas terlihat di Lukas 4:16-21
  • Dalam perjanjian baru gelar Mesias pertama kali disampaikan melalui malaikat. Lukas 2:11 “hari ini telah lahir bagimu penyelamat yaitu Kristus Tuhan, dikota Daud.”
  • Dalam hidupNya dihadapan umum terpenuhi pula nubuat nabi-nabi. Demikian juga akhir hidupNya. Dia benar-benar orang yang sudah dinubuatkan dalam perjanjian lama dan ada bandingannya dalam perjanjian baru.

Selain Mesias, Yesus juga digelari sebagai Anak Allah ( Mrk 1:1,3:11, 15:29) saat dibaptis, Yesus dinyatakan Anak Allah(Luk6:32) dan menyatakan diri Anak Allah (Luk 22:70). Gelar Anak Allah bagi Yesus Kristus adalah gelar keilahian Yesus. Sedang istilah Anak Manusia menekankan aspek kemanusiaan Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah Allah sekaligus sebagai manusia.Yesus Kristus mengganti istilah Anak Allah menjadi Anak Manusia The Son of Man ( Yoh 1: 49-51) yang menunjukkan hubungan antara surga dan dunia tergantung baik pada tabiat manusiawi Yesus Kristus maupun tabiat ilahiNya. Saat kebangkitanNya adalah pelantikan Yesus sebagai Anak Manusia. Sebagai Anak Manusia, Lukas menampilkan Yesus sebagai model manusia yang utuh melaksanakan kehendak Bapa (Luk 2:49, 23:46). Yesus juga Hakim pada akhir jaman (Mrk 8:38). Lalu apa pengakuanku tentang Yesus?? 

Mengapa Yesus melarang para murid untuk memberitahukan siapa diriNya? Mat 16:20. Karena mereka salah mengerti  tentang Mesias dan pemahaman mereka belum lengkap.

Mengapa Petrus ditegur dengan perkataan “Enyahlah iblis”? karena pemikiran Petrus yang terucap dalam perkataannya dipengaruhi iblis. Pemikiran yang hanya mementingkan kepuasan diri sendiri, bukan kehendak Bapa surgawi. Makna iblis dalam Mrk 8:33, Mat16:23 adalah “Roh” yang bisa berbisik didalam hati/pikiran/ diri manusia (Yoh 13:2) yang bisa menguasai hati manusia (kis5:3) dan olehnya manusia bisa mengikuti keinginan keinginan penguasa kerajaan angkasa (Ef 2:2). Manusia bisa tanpa disadarinya ternyata sedang menuruti keinginan iblis (Yoh 8:44). Karena itu tidaklah mengherankan kalau saat itu tanpa disadari Petrus bahwa empatinya terhadap Yesus itu sesungguhnya berasal dari iblis.

Lewat peristiwa transfigurasi di Gunung Tabor, dimana Petrus, Yohanes dan Yakobus melihat Yesus yang memancarkan kemuliaan-Nya, memberikan pengajaran kepada mereka bahwa kelak dibalik peristiwa kesengsaraan Yesus akan membawa kemenangan, akan ada kemuliaan. Dan itu menguatkan para murid dalam mengikuti guru mereka. Lewat peristiwa itu, Yesus sendiri diteguhkan untuk menghadapi penderitaan dan kematianNya (selain para murid diteguhkan dan mereka jadi saksi kemuliaan Kristus). Lewat peristiwa transfigurasi juga Yesus memberikan gambaran tentang kehadiran Kristus dimasa depan, manakala Ia memiliki wewenang penuh sebagai Raja.Transfigurasi Kristus adalah puncak spiritualitas dari Yesus.

Bagaimana supaya iblis enyah? 

  1. Dengarkanlah Dia. Dengarkanlah Sabda Tuhan. Kenali Dia secara pribadi, bukan sekedar kata orang. Alami perbuatan dan kasihNya. Dia menginginkan pengakuan yang bukan hanya berdasarkan pengetahuan saja tapi berdasarkan pengalaman /relasi  yang hangat dengan Dia. 
  2. Timba kekuatan dari Tuhan. Alami pengalaman “Puncak Tabor”, sehingga kita benar-benar meyakini Dia adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Lewat pengalaman rohani bersama Tuhan, akan mengokohkan iman sewaktu kita menghadapi tantangan di depan. Walau keadaan tidak mudah, tetapi  Tuhan selalu menyertai. 
  3. Berani berkata ”Enyahlah iblis”. Karena walaupun kehendak Tuhan dirasa sulit/ menyakitkan sedangkan kehendak manusia terasa nyaman, namun rencana Tuhanlah yang menyelamatkan.

Demikianlah Jelajah Alkitab edisi 11 Mei 2023, yang dibawakan oleh RP Basilius Hendra Kimawan OSC, yang dihadiri oleh 83 umat dari berbagai paroki, belum termasuk panitia. Bulan Juni yad, Jelajah Alkitab dengan tema “Waspadai Nabi Palsu Jaman Now” bersama RP R. Febry Ferdinan Laleno, OSC. Tema di bulan Juni nanti berhubungan erat dengan tema bulan ini , dimana manusia tampak lebih tertarik dengan yang tampak enak, baik dan menarik daripada mengikuti Tuhan yang sulit dan berat, demikian Pa Triawan menjelaskan.

Penulis: Henny Herawati