Pada 13 November dan 17 November 2023 lalu di Paroki Bunda Tujuh Kedukaan – Pandu diadakan pembekalan bagi para pengurus Dewan yang akan dilantik 19 November 2023. Pembekalan ini membahas tentang Tata Kelola Pastoral dan Pemahaman Roadmap/ Peta Jalan, dibawakan oleh Pastor Donatus Manalu, OSC
Untuk menganalisa Paroki Pandu adalah tugas dari umat paroki Pandu sendiri, karena kitalah yang melihat dan mengalaminya, bukan orang lain. Cara menganalisanya dengan melihat 5 faktor vital. Yaitu iklim, kepemimpinan, struktur, tujuan dan tugas dan kosepsi identitas. Jika pastor sulit ditemui, membawa iklim tidak baik. Iklim paling utama selain kepemimpinan. Iklim harus dibentuk. Jika orang lanjut usia terus bercokol disitu, muncul pikiran bahwa orang muda tidak bisa apa-apa. Maka jadilah Paroki Tua. Maka serahkan tongkat estafet kepada orang muda. Bangun iklim yang positif. Jika pemimpin gampang diajak bicara, efeknya orang yang bekerja akan senang, gembira. Hasilnya akan maksimal. Tidak cukup hari minggu ke gereja. Tapi mau berbuat apa? Perlu tindakan-tindakan karitatif. Tahun depan Tema Keuskupan Bandung adalah “Sukacita Ekonomi Kreatif”. Apa yang bisa kita buat?
SIMU [Sistem Informasi Manajemen Umat] bukan sekedar mengetahui jumlah tapi sebagai batu pijakan. Batu pijakan berbasis data. Didalamnya ada data pendidikan, penghasilan [walau penghasilan jarang ada yang mencantumkan] sehingga jadi pastoral berbasis data. Perlu dipahami Pastoral menuntut sebuah tanggung jawab Pastoral dan Eklesial [jemaat]. Disini imam dituntut memiliki kompetensi baik Pastoral [ spiritual, knowledge, skill, attitude] maupun professional [kemampuan kerja yang dapat diandalkan]. Pastoral tidak pernah merupakan usaha individual [single fighter] tetapi sebuah aktivitas kebersamaan yang bersifat partisipatif.
Tujuan umum Pastoral adakah kesempurnaan relasi umat beriman Kristus dan dengan sesama manusia. Tujuan ini mencerminkan keberadaan dan panggilan Gereja di dunia sebagai Sakramen [bdk LG no 1]. Ibarat kita pekerja dalam kapal. Mau mengarah kemana? Maka harus ada tata Kelola pastoral. Tata Kelola adalah tindakan merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi pelayanan pastoral. Dalam tata kelola pastoral terkait unsur spiritualitas imamat – soft skill – leadership [kompentensi personal] cara kerja dan aspek managerial [kompentensi professional]. Tatakelola bertujuan seefisien mungkin mencapai tujuan-tujuan Pastoral yang sudah ditetapkan bersama. Tatakelola adalah sebuah koridor yang mengharuskan cara fikir dan perilaku kita terarah pada sistem, proses dan keputusan yang sudah diambil [memperkecil efek “semau gue”]. Misal ketika hendak melakukan sesuatu untuk orang miskin apa yang harus kita siapkan. Jangan bicara orang miskin kalau orang miskin tidak diajak bicara, libatkan mereka. Jika mau wujudkan Sukacita Ekonomi Kreatif kalau waktunya cukup seminggu mengapa harus sebulan? Harus ada persiapan sungguh-sungguh.
Untuk merealisasikan keadaan yang diinginkan [realitas II] harus memperhatikan keadaan sekarang [realitas I] dengan “Planning Pastoral”. Pertama kenali situasi pokok, telaah data dan fakta yaitu informasi awal dan informasi dasar tentang kenyataan hidup jemaat dan faktor apa saja yang ikut menentukan hidup jemaat. Langkah kedua analisis data, dengan melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Langkah ketiga, nilai Kristiani macam apakah yang sudah dan akan dikembangkan untuk menanggapi situasi pokok jemaat kita?
Selanjutnya rumuskan cita-cita Pastoral [realitas II]. Merumuskan Visi – Misi – Strategi Pastoral untuk menanggapi masalah-masalah pokok Pastoral pada jemaat yang dilayani mengacu konteks jemaat lokal, nilai-nilai dasar Katolik dan pemahaman eklesiologi Konsili Vatikan II, dilanjutkan dengan pembentukan team kerja pelayanan, penyusunan program kerja, penentuan RAPB, pengadaan sarana dan prasarana, menentukan Standard Operating Procedure [SOP]
Dalam pembekalan juga diajarkan membuat Peta Jalan [Roadmap] program. Roadmap adalah rangkaian aktifitas bertahap yang dipilih unuk mencapai visi. Inilih tahapan nya:
- Visi : ingin menjadi apa
- Misi: pernyataan untuk mencapai misi. Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada. Apa yang dilakukannya, dan bagaimana melakukannya.
- Tujuan : merupalan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi. Biasanya memerlukan waktu 1 hingga 5 tahun
Peserta pembekalan diberi PR untuk mencoba membuat program kerja yang akan dibicarakan di pembekalan kedua, dan lebih focus pada tema Keuskupan Bandung 2024 “Sukacita Ekonomi Kreatif”. Tidak termasuk kegiatan rutin seperti Komuni pertama, Sakramen Penguatan, Katekumen yang setiap tahun selalu ada. Peserta masuk berkelompok sesuai dengan bidang masing-masing, Liturgi, Pewartaan, Pelayanan, Persaudaraan, OMK, Wilayah dan Kategorial. Pastor Donatus memberi saran, jika sudah ada yang membuat program kerja dapat dikirim kepada beliau melalui Pastor Fredy. Beliau nanti yang akan membantu untuk memeriksanya. Pada pertemuan kedua ada program dari Lingkungan Hidup yang ditayangkan di layar untuk dikoreksi pastor Donatus. Demikian sekilas dari pembekalan Dewan Pastoral Paroki Pandu dan berharap agar program kerja yang akan dibuat sesuai dan mendukung Fokus Pastoral Keuskupan Bandung. Acara ini dihadiri oleh Pastor Fredy, pengurus dewan di Aula Paroki Pandu.
Penulis: Henny Herawati