Pelantikan Asisten Imam Paroki Bunda Tujuh Kedukaan- Pandu

Menunggu adalah pekerjaan yang melelahkan. Setelah menungu  sekian lama, akhirnya tibalah saatnya para calon imam dilantik pada hari minggu, 10 Desember 2023 , dimisa sore pukul 17.30, sehingga misa menjadi istimewa, karena adanya  barisan berjubah. Pelantikan ini berselang tiga minggu dengan pelantikan pengurus Dewan Paroki .

10 Desember 2023 , adalah hari Minggu adven II, lilin kedua dinyalakan artinya hari natal semakin dekat. Natal adalah peringatan ulang tahun Tuhan Yesus dan kita juga menantikan kedatangan Nya untuk kedua kalinya . Kapankah waktunya itu? Tidak ada yang dapat memastikan. Tetapi pasti akan tiba saatnya, persis seperti penantian para Asisten Imam [Asmam]. Seribu hari sama dengan 1 hari demikian ada dalam alkitab. Menunggu 5 menit seperti 24 jam. Saat yang ditunggu akan datang  dengan tiba-tiba seperti pencuri. Saat kedatangan Tuhan digambarkan seperti langit dan bumi yang baru. Dimana ada kedamaian.

 Asmam hari ini akan berjanji,  setia dalam tugas. Jadwal sudah diatur, harus dilaksanakan. Dalam hidup perkawinan pun , ada janji setia dalam untung dan malang. Pasangan yang tidak setia, perkawinannya akan berantakan. Demikian juga dalam hidup membiara, jika tidak setia, imam akan tinggalkan imamatnya. Itulah janji manusia, tidak seperti Allah yang setia pada janjiNya. Bandingkan dengan diri kita sendiri. Apakah kita setia, menepati janji kita? Setiap misa  kita mengulangi “Aku percaya..” Bagaimanakah orang setia itu? Setia apabila saat kematian, ia setia dengan apa yang dijanjikannya. Menjadi imam sampai maut menjemput. Saat Yesus alami kematian, kepala pasukan serdadu Roma mengatakan: “Sungguh orang ini adakah Anak Allah” Yesus setia sampai mati.

Apa pesan untuk kita? Kita diajak bertobat, menyiapkan jalan untuk Tuhan. Tidak cukup menantikan dengan bertobat, melainkan  kita mengubah sikap kita yang keliru. Orang-orang mungkin tidak tahu kelakuan kita. Tapi Tuhan tahu. Terus berefleksi diri, apakah saya sudah benar? Kalau belum marilah kita berubah. Kita mempunyai hati nurani, tempat kita dan Allah berdiam. Kita tidak bisa berbohong. Untuk menyambut kedatangan Tuhan mari siapkan jalan yang lurus. Cepat atau lambat  kedatangan Tuhan akan terjadi.

Jika Yohanes membaptis dengan air. Tuhan membaptis dengan Roh Kudus. Roh Kudus yang menghibur, yang memberi kekuatan dan sukacita. Demikian hidup akan terus berjalan, kendati banyak kesulitan tetapi ada Roh Kudus didalamku. Para Asmam bertugas membagikan komuni di gereja, pada orang tua dan yang sakit yang tidak bisa ke gereja, ke pemakaman yang becek, kepanasan , ke krematorium. Dan Roh Kudus akan  memampukan Asmam bertugas dengan sukacita. Roh Kudus juga sudah dicurahkan bagi kita semua. Jadilah  setia, hidup lurus. Pastor Fredy juga mengucapkan trimakasih kepada para istri yang sudah merelakan suaminya jadi Asmam. Para suami tidak  saja menjadi berkat untuk keluarga nya tapi juga menjadi berkat untuk Gereja . 

Usai homili, Pastor Surono membacakan Surat Keputusan dari  Mgr Antonius Subianto Bunjamin, yang mengangkat dan menetapkan 40 orang Asmam yang akan membantu imam  di Paroki Bunda Tujuh Kedukaan- Pandu dalam pelayanan pastoral untuk  jangka waktu 5tahun. Pastor Surono memanggil calon Asmam satu persatu maju kedepan menghadap altar.

Dilanjutkan dengan pelantikan oleh Pastor Fredy yang diawali dengan pengucapan  janji setia oleh para  Asmam , dihadapan Tuhan dan umat. Pastor Fredy memerciki mereka dengan air suci dan mengalungkan satu persatu dengan kalung salib.

Pada kesempatan itu juga Pastor Fredy memberkati patung baru Maria Fatima yang terletak dalam Gereja sebelah kanan. Maria adalah Bunda Kristus dan Bunda kita semua. Patung  diperciki  air suci dan juga didupai. Pastor berharap umat rajin berdoa rosario setiap hari. Penggantian patung terdahulu karena patung Maria Fatima dianggap lebih cocok untuk para pengantin yang berdoa  disitu dibandingan dengan patung Bunda Tujuh Kedukaan.

Seperti biasa, setelah misa, acara tsb diabadikan. Para Asmam berfoto dengan Pastor Fredy yang memimpin misa sore itu yang dibantu oleh Pastor Surono.

Penulis: Henny Herawati