Pendoa dan Pendosa di Mata Tuhan. Siapa yang dapat diselamatkan?

Apakah manusia ada yang tidak berdosa? Apakah pendoa pasti masuk surga? Jika pendosa masuk surga, apakah adil? Sering kita berputar-putar dengan pikiran manusia seperti ini, lalu bagaimana kalau menurut Tuhan? [… lalu petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: ”Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau. Jadi apakah yang akan kami peroleh?” Mat 19: 25-27]

Dalam Lukas 18:9-14 Perumpamaan tentang orang Farisi dengan pemungut cukai. Orang Farisi dan pemungut cukai pergi ke Bait Allah untuk berdoa. Orang Farisi bersyukur bahwa dirinya beda dengan orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan pemungut cukai dan berpuasa dua kali seminggu. Sedangkan pemungut cukai berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: “Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini”

Apa motivasi kita ke gereja? Tentu berjuang untuk dekat dengan Allah. Pemungut cukai  jelek sekali dimata masyarakat sejak dahulu kala seperti Zakeus. Tetapi dibenarkan Allah. Pemungut cukai itu merendahkan diri, ia tidak berani menengadah ke langit. Kita semua adalah pendosa seperti pemungut cukai. Tapi saat mengaku dosa, kita sebenarnya minta rahmat dari Allah. Pemungut  cukai mempunyai kerinduan dan menyadari bahwa dirinya orang berdosa.

Pastor Yustinus Hilman Pujiatmoko sebagai narasumber Jelajah Alkitab, saat memimpin misa merasa tidak pantas, merasa berdosa tetapi Tuhan pakai dirinya untuk mengubah hosti menjadi Tubuh Kristus dan anggur menjadi Darah Kristus.

Yak 4:10 Rendahkanlah dirimu dihadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu. Merendahkan diri tidak sama dengan rendah diri, maka perlu ada pengolahan yang matang. Kita = pemungut cukai . Marilah mengakui dengan rendah hati segala  kelemahan kita. Sebetulnya kita adalah orang yang tidak sempurna namun Tuhanlah yang menyempurnakannya.

Ciri-ciri orang yang rendah hati:

  1. Berani mengakui kesalahan. Setelah 10 tahun Pastor Hilman menjadi seorang Imam, beliau baru mengerti kerendah hatian Yesus. Yesus dalam situasi tersulit, tidak sedetikpun Ia menyalahkan, membenci siapapun. Berani mengakui kesalahan dalam Sakramen Tobat itu adalah suatu tanda kerendahan hati. Jangan memilih milih pastor yang disukai. Siapapun pastornya itu adalah wakil Tuhan. Setiap imam diberi kuasa Tuhan untuk melepaskan dosa-dosamu.
  2. Mau belajar. Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan [Ams 18:12]. Mau belajar adalah bentuk kerendahan hati.
  3. Selalu bersyukur. Orang yang berbahagia adalah orang yang bersyukur dalam segala hal. Saat terberat, misalnya kehilangan orang yang dikasihi, barang berharga, disakiti sekalipun tidak menjadi tawar hati dan mengeluh. 1 Tes 5:18 Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikendaki Allah didalam Kristus Yesus bagi kamu.

Mengapa orang Farisi tidak dibenarkan Allah. Karena kesombongannya, merendahkan orang lain, merasa diri lebih hebat/suci dan selalu melihat sisi negatif orang lain. Pilih yang mana? Menjadi orang Farisi atau pemungut cukai ? Pilihlah yang mengalami pertobatan. Tuhan memberikan kebebasan kepada kita. Bawalah dalam doa, pengolahan dan discernment [kemampuan yang dapat membedakan  suara Tuhan dan suara si  jahat]

Dalam Gereja Katolik dikenal ada tujuh roh jahat yang ingin mengikat kita :

  1. Lucifer [yang dominan]. Untuk orang yang sombong yaitu tidak solider, tinggi hati, merasa diri paling hebat/pintar, tidak mau mendengar nasihat, seperti orang Farisi.
  2. Mamon. Untuk orang yang tamak dan mata duitan, pelit, no money no love. Orientasi hidupnya pada hal dumiawi.
  3. Asmodeus. Untuk orang yang jatuh pada kejahatan seksual, mengkhayal, mencari kenikmatan tubuh, suka mendengar dan melihat hal-hal cabul, mengucapkan kata-kata yang kotor, pelecehan seksual.
  4. Satan. Untuk orang yang mudah marah, mudah mengeluh, tidak sabaran, ingin membalas dendam, tidak mau memaafkan.
  5. Beelzebul. Untuk orang yang rakus, serakah, makan minum berlebihan, mudah membuang buang  makanan.
  6. Leviatan. Untuk orang-orang yang mudah iri hati, mudah berbohong, melempar fitnah, suka bergosip/berdesas desus, mudah curiga, senang kalau orang lain merasa sedih/susah.
  7. Belphegore. Untuk orang yang suka malas, selalu terlambat, tidak bergairah, mudah putus asa, plin plan, sulit berkomitmen.

Bagaimana mengatasinya? Hanya Allah yang maha rahim yang dapat melepaskan kita dari roh-roh jahat ini. Maka kita harus menjalin relasi yang erat dengan Tuhan kita Yesus Kristus. Lewat hidup doa, tobat, mencintai sesama dan peduli pada alam semesta.

Jadi pendoa dan pendosa dimata Tuhan, siapakah yang dapat diselamatkan? Keduanya bisa selamat,  bisa juga tidak. Walaupun pendoa tetapi munafik, dia bisa saja tidak dapat diselamatkan. Namun sekalipun dia pendosa tapi bertobat, dia bisa saja dapat diselamatkan.

Diakhir acara, Pastor Yustinus Hilman mengajak  144 umat yang hadir untuk bermeditasi sederhana, agar umat pulang dari Jelajah Alkitab dengan lega. [lampu diredupkan] sambil menyadari bahwa Tuhan Yesus menatap kita  yang  masing-masing mempunyai pengalaman-pengalaman yang mengecewakan dan keberdosaan kita. Pastor sebagai wakil Tuhan mengatakan :’AnakKu jangan takut, Aku akan memberikan kedamaian di hatimu. Bukalah hatimu”  Pada kesempatan itu Pastor menyapa “seseorang” yang mempunyai dendam agar  Tuhan membebaskannya. Menyapa juga “ seseorang” yang sudah lelah dengan penyakitnya, tetapi ketahuilah rahmat Tuhan akan menguduskannya  lewat penyakit itu. Suasana yang hening  diiringi musik organ  dan lagu Yesus yang lembut, menentramkan hati yang gundah, milik kita, sebagai  pendosa yang diampuni Tuhan.

Untuk 19 September 2024 yang akan datang, Pak Triawan  mengundang Pastor Hadrianus Tedjoworo untuk membawakan tema “Sesungguhnya Kita mengerti Sabda Tuhan”. Akan membahas apakah kita sebagai  awam boleh menafsirkan Kitab Suci? Acara  Jelajah Alkitab edisi 15 Agustus 2024 yang menjadi MC adalah Pak Joko yang juga sebagai Koordinator Pewarta Paroki Bunda Tujuh Kedukaan – Pandu ditemani Yola putrinya.  Diawal  acara dibuka  dengan satu permainan yang cukup seru, yang membuat peserta JA berinteraksi dengan teman di sebelahnya.

Penulis: Henny Herawati